Lahir dengan semangat untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi rakyat dan daerah, Bank kebanggaan masyarakat Aceh hadir di Kutaradja pertama sekali pada tanggal 7 September 1957 dengan nama NV Bank Kesejahteraan Atjeh.
Selanjutnya resmi beralih status pada tanggal 6 Agustus 1973 menjadi Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh dan sekaligus ditetapkan menjadi hari lahirnya Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh.
Bank Aceh terus bertahan selama 50 tahun lebih di tengah situasi yang tidak kondusif.
Selanjutnya pada tanggal 5 Februari 1993, Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh berubah nama menjadi Perusahaan Daerah Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh (PD BPD IA).
Bank Aceh tetap bertahan di tengah krisis ekonomi Asia yang terjadi tahun 1997.
Kemudian pada 7 Mei 1999, Bank Aceh melakukan perubahan nama menjadi PT Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh atau PT Bank BPD Aceh.
Pada 26 Desember 2004 musibah gempa dan tsunami menjadi fase kritis yang mengakibatkan kerusakan infrastruktur dan melumpuhkan seluruh aktivitas Bank Aceh.
Dalam waktu singkat, pada 28 Desember 2004, Bank Aceh kembali melakukan aktivitas operasional.
Begitupun, sesaat pasca musibah kebakaran yang terjadi pada 22 April 2015, Bank Aceh tetap melakukan aktivitas operasional untuk memberikan layanan transaksi keuangan bagi masyarakat.
Sejumlah musibah ini sekaligus menjadi titik balik Bank Aceh untuk terus tumbuh dan berkembang mengikuti perkembangan zaman.
Lalu pada tanggal 29 September tahun 2010 PT Bank Pembangunan Daerah Istimewa Aceh (PT Bank BPD Aceh) kembali mengubah nama Perseroan menjadi PT Bank Aceh.
Dan akhirnya pada tanggal 19 September 2016 resmi berubah menjadi PT Bank Aceh Syariah.
Hal ini sekaligus menjadi milestone bagi perkembangan industri perbankan syariah di tanah air.
Tidak hanya itu, Bank Aceh sekaligus meletakkan pondasi baru bagi pembangunan ekonomi syariah di Indonesia.
Langkah ini kian terwujud. Bank Aceh menemukan momentum di tengah pandemi dan pemulihan ekonomi yang terjadi.
Pada 20 Desember 2021 lalu, Bank Aceh hadir di jantung ibu Kota Jakarta.
Hal ini sekaligus menjadi langkah besar bagi ekspansi bisnis setelah sebelumnya hadir di Sumatera Utara pada 2008 lalu.
Pembukaan jaringan Kantor bank Aceh di pulau terluar pada Mei 2022 lalu sekaligus membuktikan komitmen Bank Aceh dalam meningkatkan inklusi dan literasi keuangan di Bumi Aceh tercinta.
Perjalanan selama 50 tahun ini telah ditapaki dengan sejumlah tantangan dan juga harapan.
Dengan Visi menjadi Bank Syariah Terdepan dan Terpercaya dalam Pelayanan di Indonesia, Bank Aceh terus melakukan sejumlah inovasi dan kolaborasi.
Digitalisasi dilakukan dengan menghadirkan sejumlah produk dan layanan yang memberikan kemudahan dan kenyamanan.
Action Mobile Banking, Internet Banking Action Bisnis, Laku Pandai ActionLink, Cash Recycling Machine, Layanan QRIS, EDC, dan sejumlah fitur layanan lainnya.