-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Gubernur Aceh Muzakir Manaf Apresiasi Atas Kontribusi Para Mahasiswa KKN-PPM UGM 2025 Dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Pulau Nasi

Rabu, 06 Agustus 2025 | Agustus 06, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-08-06T06:30:03Z
Aceh Besar, Gubernur Aceh, Muzakir Manaf alias Mualem, menghadiri sekaligus menutup secara resmi kegiatan Kuliah Kerja Nyata – Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) tahun 2025 yang berlangsung di Pulau Nasi, Kecamatan Pulo Aceh, Aceh Besar, Selasa, (05/08/2025).

Mualem hadir bersama istri, Marlina Muzakir alias Kak Na, serta sejumlah pejabat penting, di antaranya Bupati Aceh Besar Muharram Idris, Pj. Sekda Aceh M. Nasir, Anggota DPR RI TA Khalid, para kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA), dan pengurus Keluarga Alumni Gadjah Mada (KAGAMA) Aceh.

Dalam sambutannya, Mualem mengapresiasi tinggi atas kontribusi para mahasiswa UGM dalam upaya pemberdayaan masyarakat Pulau Nasi. Ia menilai bahwa kehadiran generasi muda dari dunia akademik membawa semangat perubahan yang nyata bagi wilayah terpencil seperti Pulo Aceh.

Saya sarankan adik-adik mahasiswa, sebelum kembali ke Yogyakarta, sempatkan mengunjungi Titik Nol Kilometer di Sabang. Di sanalah Indonesia bermula. Ini penting untuk menumbuhkan rasa kebangsaan dan kebinekaan,” ujar Mualem.

Sementara M. Nasir, Pj. Sekda Aceh, menekankan pentingnya dampak jangka panjang dari kegiatan KKN ini, meskipun masa pengabdiannya relatif singkat. “Yang terpenting adalah bagaimana hasil kerja kalian bisa terus memberi manfaat bagi masyarakat. Itulah yang akan dikenang dan menjadi warisan sosial,” ujar Ketua KAGAMA Aceh itu.

Sementara itu, Bupati Aceh Besar Muharram Idris, yang akrab disapa Syech Muharram, menyoroti tantangan yang masih dihadapi Pulo Aceh, mulai dari keterbatasan infrastruktur hingga akses layanan dasar. Ia berharap, kegiatan seperti KKN-PPM ini dapat menjadi jembatan kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat.

“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran mahasiswa UGM. Ini memberi semangat baru bagi warga Pulau Nasi. Namun, pekerjaan rumah kita masih banyak. Dibutuhkan kolaborasi lintas sektor untuk menjawab tantangan yang ada,” ujarnya.

Perwakilan mahasiswa, Akira Dhary Zuhdie, yang menjabat sebagai Humas KKN-PPM UGM Pulau Nasi 2025, menyampaikan bahwa timnya telah melaksanakan berbagai program yang berorientasi pada penguatan masyarakat lokal, pelestarian lingkungan, edukasi kebencanaan, serta promosi potensi wisata.

“Kami berharap seluruh kegiatan yang kami jalankan memberikan manfaat jangka panjang, dan menjadi pembelajaran berharga bagi kami sebagai generasi penerus bangsa,” kata Akira.

Selama lebih dari satu bulan, para mahasiswa yang berasal dari beragam fakultas dan disiplin ilmu tinggal di sejumlah gampong di Pulau Nasi. Mereka menjalankan program-program berbasis potensi dan kebutuhan masyarakat.

Selama lebih dari satu bulan, mahasiswa dari berbagai fakultas dan disiplin ilmu UGM tinggal di sejumlah gampong di Pulau Nasi. Mereka melakukan kegiatan pengabdian berbasis potensi lokal dan kebutuhan riil masyarakat. Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan mencakup pemeriksaan kesehatan, kegiatan belajar mengajar dan pengajian, gotong royong, serta upaya menjaga kebersihan gampong.

Sebagai bagian dari kunjungan tersebut, Mualem dan Kak Na juga menyerahkan sejumlah bantuan secara simbolis kepada para keuchik di Pulau Nasi. Bantuan yang disalurkan berasal dari berbagai instansi, seperti Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh yang memberikan peralatan olahraga, serta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Aceh yang menyalurkan 1.000 bibit mangrove guna mendukung pelestarian lingkungan pesisir.

Sementara itu, Dinas Sosial Aceh turut menyerahkan bantuan sandang dan kebutuhan dasar lainnya bagi masyarakat, berupa mukena, jilbab, kain sarung, selimut, handuk, dan paket family kit, masing-masing sebanyak 100 buah.

Penutupan KKN-PPM UGM 2025 di Pulau Nasi bukan hanya menjadi penanda berakhirnya masa pengabdian mahasiswa, tetapi juga momentum penting bagi semangat kolaborasi antara kampus, pemerintah, dan masyarakat dalam membangun Aceh dari wilayah terluar.

×
Berita Terbaru Update