-->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tutup Diklat Menjahit dan Bordir, Kadinsos Aceh: Bercita-citalah Menjadi Pemberi Manfaat, Bukan Penerima

Rabu, 30 Juli 2025 | Juli 30, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-07-30T14:37:10Z
Banda Aceh – Kepala Dinas Sosial Aceh, Dr. Muslem Yacob, S.Ag., M.Pd, menutup secara resmi kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan Menjahit dan Bordir Aplikasi bagi Anak Binaan Angkatan ke-91 di bawah binaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Rumoh Sejahtera Jroh Naguna (RSJN), Selasa (29/7/2025) di Banda Aceh.

Sebanyak 18 peserta dari berbagai kabupaten/kota di Aceh mengikuti pelatihan ini. Dalam sambutannya, Kadinsos Aceh menyampaikan pentingnya mensyukuri nikmat dan hasil ikhtiar melalui keterampilan yang telah diperoleh.

“Kalau kita mencoba menghitung nikmat Allah, tidak akan sanggup. Maka satu-satunya jalan adalah bersyukur. Hamba yang bersyukur akan ditambah-tambah nikmatnya,” ujar Muslem.

Ia menyebutkan, pelatihan ini bukan hanya soal teknik menjahit atau membordir, melainkan juga proses perubahan diri, semangat berusaha, dan ikhtiar untuk mengubah nasib.

Menurutnya, keterampilan yang diperoleh merupakan langkah awal menuju kemandirian diri. “Ingat, Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali mereka sendiri yang mengubahnya. Dan hari ini, Alhamdulillah anak-anak kami sudah melalui proses itu,” ujarnya.

Kepala Dinas menegaskan, selain ilmu dan keterampilan, para peserta juga dibekali dengan mesin jahit dan perlengkapan dasar lainnya sebagai toolkit awal agar bisa langsung memulai usaha nanti di kampung halaman. Sehingga mampu membuka peluang usaha dan pekerjaan bagi orang lain di masa mendatang.

“Maka saya berharap, bercita-citalah menjadi orang yang memberi manfaat, bukan orang yang menerima. Itu tekad kita bersama agar hidup lebih bermakna dan terus termotivasi untuk berkarya di tempat masiing-masing,” tambah Muslem.

Sebelumnya, pada kesempatan itu, Plt. Kepala UPTD RSJN, Devi Riansyah, A.KS., M.Si turut menyampaikan laporan kegiatan. Devi menjelaskan bahwa tujuan utama pelatihan ini adalah untuk menekan angka pengangguran dan kemiskinan dengan membuka peluang kerja berbasis keterampilan.

Selama pelatihan, para peserta mendapatkan pembelajaran dari instruktur bersertifikat, mengikuti praktik lapangan sebanyak 90 persen, serta bimbingan selama 100 hari pelatihan.

Selain itu, peserta juga mendapatkan bantuan modal usaha melalui perlengkapan keterampilan yang diberikan.

“Semoga dari keterampilan ini tumbuh kemandirian dan kepercayaan diri untuk mengembangkan potensi dan berwirausaha di tengah masyarakat,” kata Devi.

Penutupan yang berlangsung pagi itu turut dihadiri Kasubbag Tata Usaha Nelli Ramli, S.Sos, MM, Kasi Pelayanan, Abdul Wahab, S.Sos, serta Plt. Kasi Pembinaan, Siti Hajar, S.Sos yang tampak larut haru melepas perpisahan remaja binaannya diakhir diklat.
×
Berita Terbaru Update