Banda Aceh — Kepala Dinas Sosial Aceh, Dr. Muslem Yacob, S.Ag, M.Pd, menegaskan pentingnya pendampingan maksimal dalam distribusi bantuan pangan beras, khususnya bagi warga lanjut usia dan penyandang disabilitas.
Hal itu disampaikannya kepada para pilar Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) usai menyerahkan secara simbolis Bantuan Pangan Beras (BPB) untuk bulan Juni dan Juli 2025, bertempat di Kantor Camat Lueng Bata, Kota Banda Aceh.
“Berikan pendammpinga warga, terutama bagi warga lansia dan disabilitas, mereka perlu diprioritaskan karena keterbatasannya. Pastikan penyaluran berjalan lancar dan sesuai aturan,” ujar Kadis Muslem kepada TKSK yang terlibat dalam distribusi.
Kegiatan ini merupakan penyaluran perdana BPB untuk Kota Banda Aceh, yang disalurkan oleh Perum Bulog berdasarkan Data Tunggal Sosial dan Ekonomi Nasional (DTSEN) dari Kementerian Sosial RI.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wakil Walikota Banda Aceh, Afdhal Khalilullah, didampingi Kadis Sosial Banda Aceh dan Kadis Pangan. Afdhal menyampaikan apresiasi atas kolaborasi antara pemerintah dan Perum Bulog dalam upaya meringankan beban masyarakat.
“Bantuan beras ini seperti kita ketahui masih sangat diharapkan oleh masyarakat. Alhamdulillah hari ini kita menerima 10.393 paket bantuan. Kami sangat berterima kasih karena yang menerima adalah masyarakat dari desil kemiskinan ekstrem menurut data DTSEN,” ungkap Afdhal.
Setiap keluarga penerima manfaat (KPM) mendapatkan dua sak beras ukuran 10 kilogram atau total 20 kilogram untuk mencukupi kebutuhan dua bulan ke depan.
Namun demikian, Afdhal juga mengingatkan agar tidak ada penyimpangan dalam kualitas maupun distribusi bantuan.
“Jika ditemukan distributor yang nakal, apalagi mengoplos beras bantuan atau beras subsidi SPHP, tentu akan kami tindak. Bila diperlukan, kita akan bentuk satgas. Tapi sejauh ini masih kondusif,” tegasnya.
Sementara itu, Pimpinan Perum Bulog Aceh, Ihsan, SP, menyebutkan bahwa untuk wilayah Aceh, sebanyak lebih dari 540 ribu paket BPB akan disalurkan pada tahap pertama ini, mencakup wilayah Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang.
“Pemerintah menargetkan penyaluran 133 ton lebih bantuan beras ini rampung sebelum akhir Juli 2025. Kami berharap semua pihak mendukung penuh agar program nasional ini tersalurkan tepat sasaran,” pungkas Ihsan.
Program bantuan pangan ini diharapkan dapat menjadi penopang kebutuhan dasar masyarakat di tengah ketidakpastian ekonomi serta menjadi bentuk nyata perhatian negara terhadap kelompok rentan.