Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Melihat “Peusijuek", Tradisi Leluhur Pengantar Keberangkatan Jemaah Haji Aceh

Rabu, 28 Mei 2025 | Mei 28, 2025 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-28T11:41:47Z
Banda Aceh (PHU) - Suasana haru bercampur khidmat menyelimuti area keberangkatan jemaah haji dan petugas asal Aceh. Tak hanya sanak saudara yang mengantar, namun juga tradisi "Peusijuek" (tepung tawar) yang menjadi ciri khas masyarakat Aceh turut mengiringi langkah para tamu Allah ini. Tradisi ini diyakini sebagai bentuk doa dan restu agar perjalanan ibadah lancar dan selamat.

Sebelum bertugas melayani jemaah haji Aceh, beberapa petugas menjalani prosesi Peusijuek yang dipimpin oleh Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Aceh, Azhari.

"Biasanya tetua adat atau ulama setempat yang melakukan Peusijuek sebagai tradisi Aceh turun menurun," terang Azhari, Selasa (27/05/2025).

Air bunga dan beras yang ditaburkan bukan sekadar simbol, melainkan manifestasi doa tulus dari keluarga dan masyarakat agar petugas haji dan jemaah senantiasa dalam lindungan-Nya.

Peusijuek, sebuah ritual adat yang telah mendarah daging dalam kehidupan masyarakat Aceh, diperkirakan telah dilakukan sejak masuknya Islam di bumi Serambi Mekkah, beradaptasi dari ritual Hindu-Buddha sebelumnya, namun telah disesuaikan dengan nilai-nilai dan syariat Islam.

"Kata Peusijuek sendiri berarti mendinginkan atau menenteramkan, yang dalam konteks spiritual bermakna mendoakan ketenteraman jiwa dan keselamatan" imbuhnya.

Ritual ini secara turun-temurun dilakukan dalam berbagai momen penting kehidupan masyarakat Aceh, mulai dari kelahiran bayi, pernikahan, pindah rumah, hingga pelepasan jemaah haji bahkan petugas haji, guna memohon keberkahan, keselamatan, dan menolak bala.

"Meskipun zaman terus berkembang, pelaksanaan Peusijuek dalam pelepasan jemaah haji dan petugas haji masih sangat kuat dan lestari hingga kini," tandas Azhari.

Tradisi ini menunjukkan bagaimana masyarakat Aceh tetap memegang teguh tradisi leluhur yang tidak bertentangan dengan syariat Islam, bahkan memperkuat nilai-nilai spiritual dalam setiap langkah kehidupan.

"Ini adalah cara kami melepas anak cucu kami. Ada doa keselamatan dan harapan agar mereka pulang membawa haji mabrur," tambah Azhari. saat memimpin jalannya prosesi Peusijuek. Ia mengatakan bahwa tradisi ini adalah bagian tak terpisahkan dari persiapan batin jemaah Aceh menuju Tanah Suci.


3.534 Jemaah Haji Aceh Tiba di Tanah Suci

Hingga Selasa (27/5/2025), jemaah haji asal Embarkasi Aceh kelompok terbang (kloter) 9, atau BTJ-09, telah tiba di Bandara King Abdulaziz, Jeddah pada pukul 01.28 Waktu Arab Saudi (WAS).

"Alhamdulillah, jemaah kloter 9 sudah tiba di Tanah Suci pagi ini, sehingga sudah 3.534 jemaah Aceh yang telah memasuki Kota Suci Makkah," kata Azhari.

Jemaah haji BTJ-09 berjumlah 393 orang dan berangkat dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Aceh pada Senin (26/5/2025) malam. Sementara jemaah haji berikutnya, yaitu BTJ-10, yang berjumlah 392 orang akan diberangkatkan pada Selasa (27/5/2025) pukul 23.55 WIB.

"Satu orang masih dalam perawatan medis, yang insya allah akan diberangkatkan pada kloter pamungkas tanggal 30 Mei 2025 bila dikeluarkan keterangan laik terbang oleh Balai Kekarantinaan Kesehatan (BKK)," tutup Azhari. 
×
Berita Terbaru Update