Banda Aceh – Pelaksana Tugas Sekda Aceh, Alhudri, mewakili Wakil Gubernur Aceh, secara resmi melepas keberangkatan Tim Safari Ramadhan 1446 H/2025 M dalam sebuah acara yang digelar di Kantor Gubernur Aceh, Senin (10/3).
Dalam sambutan yang dibacakannya atas nama Wakil Gubernur Aceh, Alhudri menekankan bahwa Tim Safari Ramadhan terdiri dari perwakilan Pemerintah Aceh, ulama, imam, da’i, serta guru agama yang akan berkunjung ke berbagai gampong untuk berdialog dan berinteraksi langsung dengan masyarakat.
“Seperti tahun-tahun sebelumnya, tim ini memiliki lima tugas utama, yakni menyampaikan syiar agama, menyerap aspirasi masyarakat, mempererat hubungan silaturahmi antara Pemerintah Aceh dan masyarakat, menyampaikan informasi pembangunan, serta menjelaskan berbagai program bantuan yang tersedia,” ujar Alhudri.
Ia juga menekankan pentingnya komunikasi yang bijaksana selama pelaksanaan Safari Ramadhan.
“Kami berharap tim dapat menghindari pembahasan hal-hal yang bersifat khilafiah dan lebih fokus pada upaya memperkuat persatuan serta meningkatkan kesalehan individu maupun sosial,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Plt. Sekda Aceh juga menyampaikan bahwa Wakil Gubernur tidak dapat hadir langsung di semua lokasi Safari Ramadhan karena keterbatasan waktu dan gerak fisik. Namun, secara spiritual, hati dan pikirannya tetap menyertai seluruh masyarakat Aceh dalam momentum penuh berkah ini.
Alhudri berharap keberangkatan Tim Safari Ramadhan ini dapat membawa rahmat dan manfaat bagi masyarakat yang dikunjungi.
“Semoga tim ini dapat menjalankan tugas dengan baik dan membawa berkah di setiap tempat yang mereka kunjungi,” tutupnya.
“Kegiatan menjadi sarana untuk mempererat hubungan antara pemerintah dan rakyat, sekaligus membuka ruang bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, kebutuhan, dan permasalahan yang mereka hadapi secara langsung,” ungkapnya.
Menurut Hasballah, dengan adanya forum seperti ini, diharapkan setiap masukan dari masyarakat ditampung dan ditindaklanjuti secara konkret oleh pemerintah, sehingga kebijakan yang diambil lebih tepat sasaran dan benar-benar mencerminkan kepentingan rakyat.
“Selain itu, kegiatan ini dapat meningkatkan rasa percaya dan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan, menciptakan hubungan yang lebih harmonis antara pemerintah dan rakyat Aceh,” pungkas Hasballah.