Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Aceh dan Bank Aceh menyatakan kesediaan untuk bekerja sama memperkuat program Pencegahan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Provinsi Aceh.
Audiensi antara Kepala BNNP Aceh, Brigjen Pol Marzuki Ali Basyah dan Plt. Direktur Utama Bank Aceh menjadi langkah awal dalam upaya bersama mengatasi masalah narkoba di daerah tersebut, Senin (13/5/2024)
Dalam pertemuan tersebut, Kepala BNNP Aceh menyoroti situasi narkoba di Aceh yang semakin mengkhawatirkan dan telah memasuki zona merah.
Kepala BNNP Aceh menekankan pentingnya peran semua pihak dalam upaya pencegahan dan rehabilitasi narkoba, terutama dalam hal peningkatan informasi kepada masyarakat.
Pencegahan dan rehabilitasi adalah program yang harus diperkuat, terutama dalam pembentukan Desa Bersinar sebagai langkah preventif.
"Peredaran narkoba telah merambah hingga ke desa-desa, oleh karena itu, kita perlu memperkuat daya tahan desa terhadap hal tersebut," ungkap Kepala BNNP Aceh.
BNNP Aceh telah menetapkan target pembinaan dua desa setiap tahunnya, namun kehadiran Bank Aceh diharapkan dapat membantu meningkatkan jumlah desa yang dibina dalam setahun mendatang.
Program pembinaan desa ini akan menjadi basis untuk melaksanakan serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan daya tahan masyarakat terhadap penyalahgunaan narkoba, mulai dari pembekalan life skill, ketahanan diri remaja dan keluarga, hingga sosialisasi bahaya narkoba.
Plt. Direktur Utama Bank Aceh, Fadhil Ilyas, menyambut baik kolaborasi ini dan menyatakan kesiapannya untuk mendukung program P4GN. "Segala bentuk program yang bertujuan untuk kebaikan masyarakat akan kita dukung dan laksanakan," ujarnya.
Fadhil juga menegaskan pentingnya menjalin kerjasama yang erat antara Bank Aceh dan BNNP Aceh sebagai langkah preventif dalam upaya memerangi penyalahgunaan narkoba.
"Kami siap untuk terus meningkatkan hubungan kerjasama ini dan menjadikannya sebagai pembelajaran preventif bagi individu maupun masyarakat," katanya.