Polda Sulawesi Utara (Sulut) diminta untuk mengungkap dan menangkap dalang di balik kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi, khususnya jenis solar di wilayah tersebut.
Hal itu disampaikan anggota Komisi III DPR RI Muhammad Nasir Djamil Ketika mengikuti kunjungan kerja (kunker) reses Komisi III DPR RI yang diterima oleh Kapolda Sulut beserta jajaran dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Sulut.
“Harapan kita supaya dalangnya, aktor intelektualnya itu bisa ditangkap oleh kepolisian. Siapa pun dia, apa pun latar belakangnya, apa pun pakaiannya kira-kira gitu,” kata Nasir dikutip dari situs resmi DPR, Rabu (21/12/2022).
Nasir menerangkan, hal itu diungkapkan setelah pihaknya mendengar laporan dan melihat secara langsung di lapangan terjadi penumpukan ataupun antrian panjang kendaraan bermotor, khususnya truk-truk besar untuk mengisi BBM jenis solar.
“Tadi juga kalau kita lihat informasi dan laporan yang kita terima memang BBM ilegal di Sulawesi Utara ini juga cukup ramai. Bahkan beberapa oknum kepolisian itu juga ditangkap terkait dengan BBM ilegal itu terutama BBM solar subsidi,” ujarnya.
Dia menduga kelangkaan BBM solar bersubsidi ini terjadi karena ada oknum-oknum yang sengaja membeli solar untuk keperluan industri-industri.
“Jadi BBM solar subsidi itu dialirkan ke industri. Itu sebuah kejahatan. Ini kan menyebabkan masyarakat sulit mendapatkan solar, ada kelangkaan solar di tengah-tengah masyarakat. Itu sebabnya kita lihat ada antrean mobil di SPBU-SPBU menunggu solar,” ujar politikus PKS ini.
Oleh sebab itu Nasir berharap penindakan terhadap para pelaku harus diusut secara tuntas tanpa pandang bulu.
“Yang kita ingatkan jangan hanya sampai penindakan itu sebatas kepada sopir-sopir yang membawa BBM bersubsidi itu atau petugas-petugas SPBU. Sebab itu sangat-sangat merugikan masyarakat,” tegasnya.