Masyarakat Kuta Padang dan Ujong Kalak Meulaboh, meminta pemerintah guna membangun jalan akses di kawasan lokasi wisata dan tempat bersejarah di Batu Putih, Kecamatan Johan Pahlawan untuk dapat diaspal.
Akses jalan di kawasan pengembangan pariwisata dan kuliner, dan salah satu tempat bersejarah sebagian badan jalan rusak parah karena berlubang-lubang, sehingga butuh perhatian serius pemerintah.
Kondisi tersebut tentunya perlu dilakukan pembangunan maksimal, yang merupakan kawasan pengembangan ekonomi masyarakat.
Dimana saat ini daerah tersebut sedang berkembangnya kafe-kafe dan kawasan wisata yang menjadi salah satu icon di kawasan perkotaan Meulaboh.
“Daerah batu putih ini setiap harinya dikunjungi masyarakat, baik lokal dan dari berbagai daerah yang melintas serta mampir di Meulaboh, sehingga perlu dukungan pembangunan untuk kepentingan bersama," kata Keuchik Kuta Padang, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat, Safrizal, Senin (21/11/2022).
Ia menambahkan, daerah tersebut merupakan salah satu daerah wisata dan pengembangan ekonomi meninggalnya Teuku Umar Pahlawan Nasional ditembak oleh penjajah Belanda.
Daerah tersebut saat ini sedang dibangun dibangun cafe-cafe di sepanjang pantai yang menjadi kawasan wisata, yang setiap harinya dikunjungi masyarakat banyak, baik lokal dan dari luar daerah.
“Kami dari DPRK akan berupaya memperjuangkan agar ada alokasi anggaran 2023 untuk pembangunan akses jalan di kawasan wisata batu putih," kata Anggota DPRK Aceh Barat T Muhammad Arfan yang meninjau langsung kerusakan jalan di daerah tersebut yang kini belum teraspal.
“Kawasan batu putih ujung kalak dan Kuta Padang merupakan kawasan bersejarah tempat meninggalnya Teuku Umar, Pahlawan Nasional yang saat ini daerah tersebut menjadi lokasi wisata, sehingga perlu sentuhan pembangunan," jelasnya.
Disebutkan, kondisi tersebut berdasarkan laporan masyarakat, sehingga pihaknya pada Senin sore melakukan peninjauan langsung tentang kondisi akses jalan yang sangat memprihatinkan sepanjang 300 meter, yang memerlukan pengaspalan.
Lokasi kerusakan jalan mulai dari Taman Parasamya hingga ke tugu Teuku Umar, dengan kondisi jalan yang berlubang dan becek ketika musim hujan dan berdebu saat terjadi kemarau.
Sehingga memerlukan perhatian dalam upaya mendukung perekonomian masyarakat dan pengembangan lokasi wisata yang saat ini telah mulai berkembang.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kabupaten Aceh Barat Dr Kurdi menjelaskan, terkait pembangunan akses jalan lanjutan akan dikerjakan pada tahun 2023 mendatang.
“Tadi kita sudah komunikasi dengan pimpinan DPRK, Insyaallah kita anggarkan lanjutanya,” jelas Dr Kurdi
Dikatakannya, bahwa alokasi anggaran untuk pembangunan akses jalan dianggarkan Tahun 2023 dari hasil pembahasan awal pada 2021 ada di anggarkan Rp 400 juta.
“Tadi kita sepakat untuk melanjutkan yang sudah kita aspal,” jelasnya.