Rabu 21 Mei 2025

Notification

×
Rabu, 21 Mei 2025

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kadinsos Aceh Buka Pelatihan Menjahit Dasar Bagi Tuna Sosial, Dr. Muslem : Manfaatkan Sebaik Mungkin

Kamis, 25 Juli 2024 | Juli 25, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-25T04:55:04Z
Banda Aceh - Kepala Dinas Sosial Aceh, Dr. Muslem, S.Ag, M.Pd membuka kegiatan Pelatihan Menjahit Dasar bagi Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) Tuna Sosial, Senin, (22/7) di UPTD RSBM, Ladong, Aceh Besar.

Kepala Dinas mengingatkan kepada peserta untuk memanfaatkan dengan baik kesempatan yang dimiliki saat ini. Katanya pelatihan menjahit ini begitu diminati oleh masyarakat, namun kuotanya terbatas.
Ia menjelaskan, para peserta di RSBM Ladong nantinya dilatih tentang cara menjahit yang modern, dimana selama ini di kampung masih dengan metode tradisional. Sehingga harapannya model hasil jahitan pun akan lebih modis dan bagus sesuai trend zaman.

“Jadi ikutilah kegiatan ini dengan serius. Manfaatkan sebaik mungkin ilmu yang di dapat secara gratis, anak-anak harus bisa berbeda antara sebelum dan setelah pelatihan, baik dari sisi keahlian maupun karakternya” pinta orang nomor satu Dinsos Aceh itu.
Mudah-mudahan, tambahnya dengan bantuan dari Pemerintah ini dan kolaborasi kita semua bisa memberikan penghidupan dan kemandirian bagi anak-anak binaan ppks tuna sosial saat kembali ke kampung asalnya nanti.

Sementara itu Kepala UPTD Rumoh Sejahtera Bejroeh Meukarya (RSBM), Farid, A.KS, M.Si dalam laporannya menuturkan, pelatihan menjahit dasar ini akan dilaksanakan selama 2 bulan, dengan peserta binaan sebanyak 20 orang dari 9 Kabupaten/Kota.
Para peserta PPKS itu kata Farid diantaranya berasal dari Aceh Besar 4 orang, Aceh Utara 3, Aceh Timur 4, Aceh Tamiang 2, Bener Meriah 2, Aceh Selatan 1, subulussalam 1 dan Pijay 1, serta dari Aceh Tengah 2 orang.

Pelatihan ini bertujuan, memberikan mental kepada peserta dalam menjadi pribadi yang unggul, memiliki daya saing di dunia luar, selain itu meningkatkan keterampilan kerja dan mental peserta binaan.
Terakhir kata Farid, pelaksanaan menjahit dasar ini dilaksanakan dengan model 70 persen praktek dan 30 persen pelajaran umum.

“Mereka diajarkan bagaimana cara menjahit baju, rok dan mukena, disamping juga rutin mendapat bimbingan mental spiritual dan olahraga serta diberikan konsumsi makan dan snack, ujarnya. 
×
Berita Terbaru Update