Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Arsitek Isi Talkshow Bersama 1000 Arsitek Aceh, Banda Aceh Dinilai Mulai Pudar Sentuhan Arsitektur

Senin, 01 April 2024 | April 01, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-31T23:09:33Z
Ketua Komisi 3 DPRK Banda Aceh, Irwansyah ST menjadi salah satu narasumber pada talkshow terkait perkembangan Arsitektur Aceh yang digelar oleh IAI Aceh. 

Kegiatan Talkshow ini menjadi rangkaian dari kegiatan 'Sehari bersama 1000 Arsitek Aceh' yang turut dihadiri oleh Arsitek Nasional asal Jawa Timur, Andi Rahman. 
Kegiatan yang dilaksanakan pada Kamis (28/3/2024) di Anjong Mon Mata, Banda Aceh ini juga menghadirkan beberapa narasumber lain, seperti Ketua IAI Aceh, Sayid Husain. 

Mantan Gubernur Aceh yang juga seorang Arsitek senior Azwar Abubakar, Arsitek Nasional Andi Rahman, dan salah seorang arsitek lokal Aceh, Taufiq.

Irwansyah ST mengangkat materi seputar perkembangan Kota Banda Aceh, dikaitkan dengan dunia Arsitektur. 


Irwansyah menyampaikan kegelisahannya saat ini, karena warna dan sentuhan arsitektur mulai pudar di Kota Banda Aceh. 
Dampaknya bisa terlihat secara kasat mata, tata ruang Kota Banda Aceh menjadi agak tidak terkendali, pertumbuhan banyak bangunan yang tidak mengindahkan fungsi ruang. 

“Banyak sarana publik yang tidak dalam kondisi ideal, seperti pedestrian yang banyak disalahfungsikan, ruang jalan yang banyak rusak dan kurang teratur perpakirannya, sepadan bangunan yang dilanggar dengan kanopi-kanopi bangunan yang menjorok ke jalan, trotoar jalan yang banyak dalam kondisi rusak, dan pekerjaan pembanguan gedung yang belum melihat sisi artistik (keindahan),” ujar Irwansyah.

Katanya, untuk saat ini ada beberapa ikon baru yang mulai bisa menambah cantik wajah kota, seperti kehadiran gedung landmark BSI Aceh. 

“Meski langgam dan warna arsitektur Aceh kurang terasa, tapi kehadiran gedung megah dan berseni arsitek indah ini tetap dapat menjadi warna baru bagi keindahan Kota Banda Aceh,”ujarnya.

Menurutnya, kehadiran gedung-gedung tinggi menjadi kebutuhan sebuah kota, karena wajah Aceh sangat ditentukan dari keindahan Banda Aceh. 

“Untuk itu, tentu perlu upaya menggaet berbagai investor yang mau berinvestasi di Aceh, agar hadir fasilitas-fasilitas publik yang representative,” ujarnya.
Irwansyah ST mengajak kalangan Arsitek Aceh untuk aktif dalam memberikan masukan dan kritik konstruktif terhadap pembangunan di Banda Aceh. 

Irwansyah ikut menyampaikan komitmennya ke depan, agar semua fasilitas dan sarana publik di Kota Banda Aceh, sebelum dibangun, terlebih dahulu disayembarakan. 

Selain bisa melibatkan publik, juga untuk mendapatkan karya yang kompetitif dan indah, dibanding hanya proses perencanaan tanpa sayembara. 
“Kalangan arsitek Aceh tentu akan bisa terlibat aktif nantinya memberikan banyak ide dan karya jika sayembara ini digelar,”ujarnya. 

Sumber : serambi
×
Berita Terbaru Update