Wakil Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh, Sarifah Yessi Hediyati, mengatakan mereka siap menampung calon anggota legislatif (Caleg) yang mengalami stres atau depresi hingga mengalami gangguan jiwa akibat gagal terpilih menjadi wakil rakyat dalam pemilu 2024 mendatang.
“InsyaAllah kita siap (menampung caleg yang gagal) karena ada 15 persen bed (tempat tidur) yang kita selalu kita sediakan untuk kasus-kasus emergency. Jadi insyAllah kita siap,” kata Yessi kepada HabaAceh.id, Kamis (7/12).
Kendati demikian, kata Yessi, RSJ Aceh tidak menyediakan ruangan atau pelayan khusus bagi caleg yang mengalami gangguan jiwa. Pihak rumah sakit akan melayani sama seperti pasian lainnya juga.
“Rumah Sakit Jiwa Aceh biasa aja, ngikutin aturan seperti biasa. Bagaimana pelayanan yang sudah berjalan seperti itu, enggak ada ruangan khusus untuk caleg yang kalah gitu,” ujarnya.
“Kalau dia perlu perawatan ya dia masuk rawat jalan, kalau nanti sama dokter jiwanya didiagnosa perlu dirawat inap ya di rawat inap di ruang biasa, tidak ada ruangan khusus. Disesuaikan aja dengan BPJS nya,” lanjutnya.
Yessi menyebut, sejak Pemilu tahun 2014 pihaknya belum pernah menerima adanya pasien yang mengalami gangguan jiwa akibat gagal terpilih menjadi wakil rakyat.
Menurutnya, sebagai daerah yang kental akan nilai-nilai keislaman, orang Aceh memiliki religius lebih kuat sehingga tidak mudah mengalami stres hanya karena gagal menjadi anggota dewan.
“Dari 2014 enggak ada (caleg gagal yang dibawa ke RSJ), kalaupun ada dia ke praktek dokter kali ya. Orang Aceh kayaknya secara religius itukan lebih kuat, insyaAllah kasusnya tidak ada,” ungkapnya.
Saat ini RSJ Aceh memiliki 354 tempat tidur untuk penderita gangguan jiwa. Di mana rata-rata pemakaian tempat tidurnya mencapai 80 hingga 85 persen sehingga masih tersisa 15 persen.