PT Pertamina Aceh bersama Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Aceh, melakukan inspeksi mendadak (sidak) di tiga lokasi pangkalan penjualan gas elpiji 3 kg bersubsidi, Kamis (3/8/2023).
Sales Area Manager PT Pertamina Aceh, Surya Suganda mengatakan, sidak itu dilakukan dalam bentuk pengawasan penjualan gas melon untuk menghindari adanya permainan dari penjual.
Dari hasil sidak yang dilakukan di tiga pangkalan, salah satunya kawasan Beurawe itu, p ihaknya tidak menemukan adanya kejanggalan dan stok elpiji tiga kilogram terbilang aman.
“Distributor menjual harga gas melon itu sesuai HET yakni Rp 18 ribu,” kata Surya.
Selain itu, pihaknya juga melihat stok gas elpiji di pangkalan tersebut masih mencukupi dan tidak mengalami kelangkaan. Dimana kebutuhan masyarakat masih bisa terpenuhi dengan baik.
Selain itu, kata Surya, saat ini di Aceh juga mulai menerapkan subsidi tepat untuk gas elpiji 3 kg, untuk dilakukan pendataan dan pencocokan data konsumen.
Program tersebut sendiri sudah mulai berlaku sejak 1 Maret 2023.
“Nanti pencocokan itu dilakukan melalui KTP masing-masing konsumen melalui aplikasi yang ada di pangkalan,” ujarnya.
Kata Surya, nantinya masyarakat yang berhak menerima gas elpiji bersubsidi itu dapat melakukan registrasi melalui merchant apps.
Karena hal itu pula, ia mengimbau kepada masyarakat yang mampu agar tidak menggunakan atau membeli tabung gas elpiji bersubsidi tersebut.
Pasalnya, ia menegaskan, bahwa di tabung tersebut sudah tertera jelas bahwa diperuntukkan untuk masyarakat miskin.
“Kita masyarakat mampu harap gunakan saja tabung yang 5 kilo atau 12 kilo. Karena yang tiga kilo ini kita salurkan untuk masyarakat kurang mampu,” tegasnya.
Nantinya, melalui program subsidi tetap dengan bermodalkan KTP, ia bisa membeli tabung gas di pangkalan mana saja melalui aplikasi tersebut.
Kemudian untuk maraknya kasus elpiji oplosan yang dalam beberapa hari terakhir sempat menjadi perbincangan, pihaknya meminta agar masyarakat yang menemukan hal tersebut dapat langsung melaporkan ke aparat penegak hukum (APH) atau call center Pertamina 135.
“Sejauh ini, kita di Aceh memang belum mendapat adanya laporan adanya gas elpiji oplosan yang dijual,” pungkasnya.