Maraknya isu penculikan anak yang bersileweran di media sosial (medsos), membuat masyarakat gaduh dan panik.
Oleh sebab itu, Polres Lhokseumawe meminta kepada masyarakat jangan mudah terprovokasi saat memperoleh isu tersebut yang beredar di media sosial.
Kapolres Lhokseumawe, AKBP Henki Ismanto meminta, masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang belum terkonfirmasi kebenarannya.
Karena belum tentu benar kejadian itu adalah fakta dan kasus penculikan anak.
Artinya, segala sesuatu harus dipastikan dulu, sehingga tidak mudah termakan isu palsu atau berita hoaks.
“Jangan mudah terprovokasi dalam bertindak, jika menemukan atau mendapatkan orang-orang yang mencurigakan agar melapor ke pihak berwajib atau Polsek terdekat,” imbau AKBP Henki Ismanto, Selasa (14/2/2023).
Henki meminta masyarakat tak main hakim sendiri jika menemukan terduga pelaku penculikan.
"Jangan main hakim sendiri, tapi bagi orang tua harus perketat menjaga anak-anaknya," sambungnya.
Selain itu, ia meminta masyarakat tenang dalam menyikapi isu penculikan anak.
"Kami mengimbau warga agar tenang dan tidak mengambil tindakan main hakim sendiri menyikapi isu penculikan anak yang sedang marak dalam beberapa hari ini di Lhokseumawe,” sebutnya.
Kapolres mencontohkan, dengan kasus heboh isu penculikan anak membuat warga ekstra waspada dan sensitif terhadap isu tersebut.
Seperti kejadian tidak mengenakkan yang menimpa Eka, warga Gampong Tambon Tunong, Kecamatan Dewantara, Aceh Utara.
Eka hampir menjadi korban amuk massa di Gampong Pusong Lama, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, Selasa (14/2/2023), lantaran diduga pelaku penculikan anak.
Belakangan diketahui identitas Eka adalah Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ), sekira pukul 11.30 WIB, masyarakat kemudian mengamankannya ke Kantor Keuchik Pusong Lama.
“IRT itu keterbelakangan mental dia, keluarganya juga sudah datang ke Polres. Sementara kita pastikan Eka dalam gangguan jiwa dan menderita epilepsy,” terangnya.
AKBP Henki Ismanto mengatakan, kejadian seperti itu jangan mudah dikaitkan dengan kasus penculikan.
“Selain itu, agar masyarakat lebih hati-hati mendengar informasi yang belum tentu benar atau pun melihat sesuatu yang aneh, tapi belum jelas kebenarannya,” ucap dia.
Sekali lagi, ulang Kapolres, masyarakat jangan mudah termakan dengan isu penculikan anak, namun agar orang tua lebih ketat mengawasi anaknya.
“Tetap waspada dan jangan main hakim sendiri yang dapat menyebabkan melayangnya nyawa orang lain,” tutupnya.